Dari Bayangan ke Cahaya : Bayangan di Cermin
Malam
datang, dan ruang kamar dipenuhi keheningan. Hanya suara detak berulang jam
dinding yang berhasil memecah keheningan. Lampu meja menerangi sudut ruangan
dengan cahaya lembut, menciptakan bayangan panjang di dinding kamar.
Di
sinilah aku, berdiri di depan cermin, bertanya-tanya, apakah semua ini nyata?
Setiap detak jam, setiap bayangan panjang di dinding, apakah ini cuma trik dari
rasa bosan? Kulihat diriku, wajah ini tampak lelah banget di bawah cahaya lampu
meja. Aku mulai berpikir, di mana semangat yang dulu ada?
Apa
ini yang namanya rutinitas? Rasa seperti terjebak dalam lingkaran tanpa akhir,
tanpa warna, tanpa makna. Dulu, segalanya terasa lebih mudah, lebih cerah. Aku
bisa lari di bawah sinar matahari, merasakan angin, bebas dari segala beban.
Terlintas
kembali di ingatanku, suara tawa anak-anak yang bermain dan berlari memenuhi
udara dengan keceriaan, sedangkan aku berlari di antara pohon-pohon besar.
Tanah yang empuk di bawah kakiku memberikan sensasi yang menyenangkan, dan
angin segar membelai kulitku, seolah aku melayang di atas dunia. Semua terasa
begitu hidup dan penuh warna, seperti sebuah lukisan penuh warna yang selalu
kuimpikan.
Setiap
lari melintasi taman itu seperti membuka jendela ke masa depan yang penuh
harapan. Tidak ada rasa takut atau keraguan yang mengganggu, hanya keyakinan
bahwa setiap hari baru menawarkan kemungkinan yang tak terbatas. Dunia terasa
seperti tempat yang penuh dengan potensi, dan aku percaya bahwa segala sesuatu
mungkin saja terjadi.
Sekarang,
di malam yang sepi ini, aku merasa agak terasing. Suara detak jam jadi
satu-satunya teman, dan bayangan di dinding seakan-akan menertawakanku. Rasa
lelah ini bukan cuma fisik; rasanya seperti ada kekosongan di dalam hati yang
butuh lebih dari rutinitas sehari-hari.
‘Apa
sih sebenarnya yang ku cari?’ tanyaku pada diri sendiri, sambil memandang wajah
lelah itu. ‘Apa yang bisa bikin semangat ini bangkit lagi? Ada nggak sih jalan
keluar dari kebingungan ini?’
Tapi,
meski banyak pertanyaan dan keraguan, satu hal tetap, aku masih ingin menemukan sesuatu yang baru, sesuatu yang bisa
buat aku merasa puas. Aku harus percaya bahwa ada lebih dari sekadar rutinitas
membosankan ini, dan mungkin, di luar sana, ada sesuatu yang bisa membangkitkan
semangatku lagi(?).
Image Source : Pinterest
Komentar
Posting Komentar