Sesal
Di balik tirai malam yang pekat,
Tersimpan rasa yang tak tertahan,
Setiap kata yang terucap,
Menyisakan luka yang mendalam.
Gema suara yang tajam,
Seperti duri yang menusuk hati,
Penyesalan datang terhitung,
Melumat jantung yang bergetar lemah.
Air mata tak lagi berguna,
Ketika bara amarah membakar,
Harapan yang semula menyala,
Kian meredup dalam kepedihan.
Andai waktu dapat diputar,
Aku ingin kembali ke masa lalu,
Menahan kata, menahan rasa,
Agar tak membekas luka.
Namun kini hanya sisa yang tersisa,
Dalam sisa-sisa malam yang hening,
Kupandangi bayangan penyesalan,
Dalam cermin hati yang retak.
Biarkan angin malam membisik,
Agar hati ini bisa meredam,
Belajarlah dari setiap amarah,
Agar kedamaian bisa kembali datang.
Komentar
Posting Komentar