The Terror(s) : Tangkap
Setelah kejadian malam itu, aku merasa seperti seekor tikus yang terjebak dalam perangkap tanpa jalan keluar. Setiap suara, setiap bayangan, membuatku gelisah dan ketakutan. Aku sadar bahwa jika aku terus membiarkan ketakutan ini menguasai diriku, aku tidak akan pernah bisa hidup dengan tenang. Aku harus melawan. Akan kugunakan terornya sebagai senjataku melawan balik. Aku membuat apartemenku terlihat seolah-olah aku tidak siap untuk menghadapi ancamannya, dengan sengaja membiarkan beberapa jendela terbuka sedikit, memberi kesan bahwa aku ceroboh dan tidak waspada. Aku tidak menambah pengamanan yang terlihat jelas, seperti memasang lebih banyak kunci atau gembok tambahan. Sebaliknya, aku memfokuskan usahaku pada hal-hal yang tersembunyi—perangkap yang tidak akan dia sadari hingga terlambat. Selama beberapa hari, aku mengumpulkan peralatan yang aku butuhkan. Aku membeli beberapa kamera pengintai kecil yang bisa disembunyikan di sudut-sudut apartemen, terutama di area yang sering